Banyak
orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua
atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang
dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu
anda pahami adalah anda tidak sendiri.
Menurut
data WHO, Indonesia menempati urutan ke-3 terbesar dalam jumlah penderita
Diabetes Mellitus di dunia.
Sangat
disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya
mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis.
Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes
terutama gejala-gejalanya.
Diabetes
mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin
secara cukup.
Insulin
adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam
mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam
sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Kadar gula
darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap)
setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan
kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk
menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih
lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Ada cara
lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik
seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan
energi.
Ketahui
Penyebab & Tipe Diabetes Mellitus
Diabetes
terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan
kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap
insulin.
Ada 2
tipe Diabetes Mellitus, yaitu:
1.
Diabetes Mellitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)
2.
Diabettes Mellitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin,
NIDDM)
Diabetes
Mellitus tipe 1
>
Penderita menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan
insulin
>
Umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun, yaitu anak-anak dan remaja.
> Bisa
terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30
tahun
> Para
ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (berupa infeksi virus atau faktor gizi
pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan
menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Untuk terjadinya hal ini
diperlukan kecenderungan genetik.
> 90%
sel penghasil insulin (sel beta) mengalami kerusakan permanen. Terjadi
kekurangan insulin yang berat dan penderita harus mendapatkan suntikan insulin
secara teratur
Diabetes
Mellitus tipe 2 juga cenderung diturunkan secara genetik dalam keluarga
Diabetes
Mellitus tipe 2
> Pankreas
tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal.
>
Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan
insulin relatif
>
Faktor resiko untuk diabetes tipe 2 adalah obesitas dimana sekitar 80-90%
penderita mengalami obesitas.
Penyebab
diabetes lainnya adalah:
>
Kadar kortikosteroid yang tinggi
>
Kehamilan diabetes gestasional), akan hilang setelah melahirkan.
>
Obat-obatan yang dapat merusak pankreas.
>
Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
Diabetes
Mellitus tipe 1
>
Timbul tiba-tiba.
>
Berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis
diabetikum.
Diabetes
Mellitus tipe 2
>
Tidak ada gejala selama beberapa tahun. Jika insulin berkurang semakin parah
maka sering berkemih dan sering merasa haus.
>
Jarang terjadi ketoasidosis.
Pada
penderita diabetes tipe 1, terjadi suatu keadaan yang disebut dengan
ketoasidosis diabetikum. Meskipun kadar gula di dalam darah tinggi tetapi
sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, sehingga sel-sel
ini mengambil energi dari sumber yang lain.
Sumber
untuk energi dapat berasal dari lemak tubuh. Sel lemak dipecah dan menghasilkan
keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi
asam (ketoasidosis).
Gejala
awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang
berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak).
Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki
keasaman darah.
Bau nafas
penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum
bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
Bahkan
setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 bisa
mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin
atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.
Penderita
diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun.
Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering
berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis.
Jika
kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi
akibat infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi
berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu
keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
Penelitian
menunjukkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang, terutama pada jantung dan
sistem peredaran darah selama pra-diabetes ini. Dengan pre-diabetes, anda akan
memiliki resiko satu setengah kali lebih besar terkena penyakit jantung. Saat
Anda menderita diabetes, maka risiko naik menjadi 2 hingga 4 kali.
Akan
tetapi, pada beberapa orang yang memiliki pra-diabetes, kemungkinan untuk
menjadi diabetes dapat ditunda atau dicegah dengan perubahan gaya hidup.
Diabetes dan pra-diabetes dapat muncul pada orang-orang dengan umur dan ras
yang beragam, tetapi ada kelompok tertentu yang memiliki resiko lebih tinggi.
Komplikasi
Diabetes Bisa Mematikan
Diabetes
merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain)
yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus
menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur
internal lainnya.
Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah
menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan
ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung
menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat
terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah).
Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes.
Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro)
bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan
pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta
memperlambat penyembuhan luka.
Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka
panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih
sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan
penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan
fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani
cuci darah (dialisa).
Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika
satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau
tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.
Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami
kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa
dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami
cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu.
Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan
semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan
mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai
harus diamputasi.
sumber : http://ainuttijar.blogspot.co.id
![]() |
Ibu Abi sembuh dari diabetes dengan brainking plus |
Kesaksian Minum brainking plus dari Ibu Abi Listiani, Jakarta : Sy
penderita Diabet turunan
Ayah Ibu saya diabet dan meninggal krn diabet.
Kakak adik sy semua diabet. Kakak nomor 2 sdh buta satu matanya. Dan
kakak nomor 3 sdh meninggal tgl 22 Mei 2015, semua krn diabet.
Yg paling parah kondisi sy dengan luka di kaki di bulan okt, nov dan
Des 2014. Energi sama sekali tidak ada .... sy kurus kering, rambut rontok ...
setiap selesai makan sy tdk kuat jalan krn pankreas harus bekerja keras shg sy
drop.
Saya tdk ke dokter krn pengalaman dari ke dua orang tua dan kakak2
sy yg harus konsumsi obat dokter seumur hidup nya. Jd takut rusak ginjal saya.
Bbrp teman kerumah bawa produk herbal dan sy minum, tp gula darah sy
msh naik turun. Ketika ibu Komang menawarkan spy sy konsumsi Brain King Plus
dan sy konsumsi dengan pemakaian 20 tetes pagi siang dan sore selama 2
minggu... yang sy rasakan tingkat kesetresan sy menurun dan sy merasa tenang.
Saat sy merasa tenang, sy ke lab dan cek gula darah, ternyata gula darah dari
640 menjadi 324, dan luka pun keliatan mengecil.
Lalu pemakaian sy kurangi menjadi 20 tetes pagi dan sore sampai di
bulan Mei. Dan sejak Mei sampai sekarang sy konsumsi terus 20 tetes setiap pagi
sampai sekarang. Dan hari ini sy bisa berdiri dihadapan Bapak Ibu sekalian dalam
kondisi baik. Terima kasih...
![]() |
Brainking plus menyembuhkan diabetes |
Bagaimana brainking menyembuhkan diabetes, brainking nutrisi otak
yang berkerja di saraf tepid an pembuluh darah, seorang penderita diabetes
basah, yang mempunyai luka bagaimana bisa mentup sang luka dengan brainking,
karena pembuluh darah yang kental dibenarkan brainking, sehingga sirkulasi
darahnya semakin membaik saraf yang tidak benar menjadi benar.
Rata-rata penderita diabetes laki-laki, “Adiknya” tidak bisa
berkerja dengan baik, dengan brainking cukup dua kali minum maka “Adiknya” bisa
bekerja mengerjakan kewajibannya.
Ada beberapa testimony tapi maaf khusus testimony ini beliau tidak
mau disebutkan.
mau tahu lebih lanjut
Pm atik 081904031354 (wa/line)
IG @atik_51munk
facebook : mang.ndut.16@facebook.com
Pm atik 081904031354 (wa/line)
IG @atik_51munk
facebook : mang.ndut.16@facebook.com
tolong ya bagi yang mau share blog ini cantumkan www.nutrisibrainstem.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar